Malang, Jatim This Week – Beredar foto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sedang duduk berdua dan terlihat seperti mengobrol, Foto itu beredar setelah adanya dugaan pimpinan KPK melakukan pemerasan ke Syahrul Yasin Limpo.
Dalam foto itu, Firli tampak mengenakan baju olahraga lengkap dengan celana pendek dan sepatu olahraga, Ia berhadap-hadapan dengan politikus NasDem itu yang mengenakan kemeja dan celana panjang jins.
Mereka tampak bertemu di sebuah lapangan tertutup dengan tembok berwarna hijau tosca dengan tempat duduk panjang berbahan keramik. Berdasarkan penelusuran di Google, tempat bertemunya Firli dan Syahrul Yasun Limpo seperti di Gedung Olahraga (Gor) Tangki, Jalan Mangga Besar V Nomor 7, Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Selain adanya net bulu tangkis, di foto-foto Gor Tangki di Google, tembok berwarna hijau tosca dan tempat duduk panjang berbahan keramik tampak sama dengan foto pertemuan Firli dan Syahrul Yasin Limpo yang beredar.
Firli Bahuri tampak sudah mengantisipasi beredarnya foto dirinya dengan Syahrul Yasin Limpo di Gedung Olahraga. Saat mengkonfirmasi dugaan pemerasan ke Syahrul Yasin Limpo, Firli menceritakan, untuk menjaga kesehatannya, ia sering berolahraga, terkhusus bulu tangkis dua kali sepekan.
“Itu di tempat terbuka. Saya kira tak akan pernah ada hal-hal seperti orang bertemu dengan saya atau menerima satu miliar. Saya pastikan itu tidak ada,” kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, pada Kamis (5 /10/2023).
Ia juga menjelaskan, beberapa kali foto wajahnya digunakan di foto profil akun WhatsApp. Kemudian akun itu, kata Firli, mencoba menghubungi beberapa pihak.
“Supaya dipahami, beberapa kali terjadi penggunaan foto saya di WhatsApp. Dia ini menghubungi banyak orang, menteri-menteri juga,” ujarnya.
Firli menuturkan hanya mengenal Mentan Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan dan bertemu saat rapat terbatas maupun sidang paripurna di DPR.
Saat dikonfirmasi ulang mengenai foto itu, Firli tak merespons. Juru bicara KPK Ali Fikri juga tak membalas pesan WA dari media
Berdasarkan surat panggilan dari Polda Metro Jaya, dua surat terpisah itu ditujukan kepada Heri sebagai Sopir Mentan dan Panji Harianto sebagai ajudan Mentan. Surat itu tak mendetailkan nama pimpinan KPK yang dimaksud.
Dalam surat yang terbit pada 25 Agustus 2023 itu, disebutkan ajudan dan sopir Mentan diperlukan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK yang diatur dalam Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Sementara Syahrul Yasin Limpo menyampaikan maksud kedatangannya ke Polda Metro Jaya pada Kamis siang. Ia menyatakan memberikan keterangan kepada penyidik dalam laporan pemerasan yang diduga dilakukan oleh Pimpinan KPK. “Salah satu yang saya selesaikan hari ini adalah mendatangi atau diminta Polda Metro Jaya untuk menyampaikan keterangan-keterangan dan tentu berbagai hal yang berkait dengan Jumat 12 Agustus 2023,” kata Syahrul.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu tak menjelaskan detail keterangan yang diberikannya, terlebih soal peristiwa yang terjadi pada Jumat, 12 Agustus 2023. Politikus NasDem itu hanya menyampaikan semua yang dia ketahui sudah disampaikan secara terbuka untuk kepentingan penyidik. (jer/ad)