Malang, Jatim This Week – Hingga saat ini, dari total 37 ribu balita di Kota Malang, sebanyak 3.222 atau sekitar 8,9 persen di antaranya masuk dalam kategori stunting, untuk itu, Pemerintah Kota Malang terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting seminimal mungkin dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Hal ini disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menjadi narasumber dalam kegiatan Deteksi Dini Pencegahan Stunting Oleh Masyarakat di Hotel Savana Kota Malang, pada Rabu (31/5/2023) yang lalu, Menurutnya, langkah-langkah yang diambil tidak hanya bersifat penanganan, tetapi juga pencegahan.
” Seperti halnya dalam acara kali ini yang melibatkan lebih dari 400 kader pencegahan stunting yang berasal dari berbagai unsur, termasuk kader posyandu kelurahan, ibu-ibu muslimat dan aisyah, pemuda Muhammadiyah, serta para relawan, dari pembekalan ini mereka nantinya diharapkan berperan aktif di lingkungan masing-masing, ” kata Sutiaji
Lebih lanjut sutiaji menyebutkan bahwa dengan melakukan kolaborasi dan mengatur tugas secara jelas, diharapkan para kader dapat bekerja dengan tuntas.
” Mengingat dalam misi pencegahan stunting, juga perlu dilakukan kerja sama dengan KUA yang di bawah Kementerian Agama, sehingga calon pengantin mendapatkan literasi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum membina rumah tangga,” jelasnya.
Sehingga setelah menikah, mereka akan mendapatkan pendampingan dari ahli gizi dan dokter kandungan untuk merencanakan kehamilan. Ketika bayi lahir, kader posyandu juga akan memberikan pendampingan khusus. Dengan demikian, si jabang bayi akan menjadi generasi yang sehat dan terhindar dari stunting,” ungkap orang nomor satu di Pemkot Malang itu.
Lebih lanjut guna terus menekan angka stunting ini, dirinya akan kolaborasi dengan perangkat daerah lain , seperti Dinas Sosial, Ketahanan Pangan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Dinas Pekerjaan Umum untuk penyiapan sanitasi dan air bersih.
“Dengan semua itu, maka kerja tuntas dalam pencegahan dan penanganan stunting dapat berjalan maksimal,” pungkas Sutiaji. (adi/red)