Ngawi, Jatim This Week – Capres PDIP, Ganjar Pranowo disambut antusias puluhan ribu warga Ngawi, Minggu (16/7/2023). Sepanjang jalan menuju Kepatihan Ngawi, warga yang sudah menunggu kedatangan Ganjar, tampak saling berebut untuk mendekat dan bersalaman.
Ganjar datang ke Ngawi untuk menyaksikan event Parade Reog Ponorogo dan Festival Makan Sambal Welut Bersama. Sebanyak 30 kelompok kesenian Reog lengkap dengan penari Jaranan dan Bujang Ganong memeriahkan acara itu.
Bersama istri, Siti Atikoh dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Ganjar tampak begitu menikmati pertunjukan seni tradisional yang terkenal seantero negeri tersebut. Ganjar dan istri juga diajak menari bersama para penari Reog, Jaranan dan Bujang Ganong.
Mengenakan tali Warok di pinggang, Ganjar dan istri menari dengan senangnya. Keduanya mencoba mengikuti gerakan para penari itu sambil menyapa masyarakat.
“Pak Ganjar ternyata pintar menari. Tadi beliau di samping saya dan menari dengan lincah. Ibu juga luwes sekali narinya,” kata Natalia, seorang penari Jaranan yang tampil di acara itu.
Cukup lama Ganjar dan istri menari dengan para seniman Reog se-Kabupaten Ngawi itu. Tepuk tangan masyarakat bergemuruh ketika keduanya selesai menari.
“Senengnya Pak Ganjar datang ke Ngawi. Orangnya ganteng dan ramah sekali,” celetuk beberapa emak-emak di tempat itu.
Usai menari, Ganjar kemudian diajak makan dengan menu nasi sambal belut. Warga pun ikut menyantap ribuan nasi sambal belut yang dibagikan gratis.
“Acaranya luar biasa, saya senang sekali diundang dalam acara festival seni budaya yang menampilkan kesenian Reog ini. Tidak hanya dari Ngawi, tapi juga dari daerah lain di sekitarnya,” ucap Ganjar.
Kesenian Reog, lanjut Ganjar, adalah seni budaya asli Indonesia yang sangat terkenal. Tidak hanya di Jawa, namun di Lampung, di Sumut bahkan di manca negara. Misalnya di Suriname, kesenian Reog sangat digandrungi.
“Dan saya senang, tadi banyak anak-anak muda yang bermain Reog. Saya orang yang tidak pernah risau soal budaya kita akan hilang. Justru, budaya tradisional kita akan terus lestari dan terus berkembang,” tegasnya.
Ganjar juga menawarkan kepada anak-anak muda kreatif untuk membuat gim dengan karakter Reog Ponorogo. Dengan begitu, maka anak-anak bisa bermain dengan karakter asli kesenian dari Indonesia itu.
“Kalau perlu buat lomba pembuatan games dengan karakter Reog Ponorogo ini. Libatkan anak-anak muda kreatif untuk membuatnya, agar seni yang adiluhung ini tak akan punah oleh kemajuan zaman,” pungkasnya. (ly/adi)