Malang, Jatim This Week – Peristiwa pembuangan bayi di depan pintu salah satu rumah di Dusun Majapurna, Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Rabu malam (23/8/2023) hebohkan warga. Hartono, sang pemilik rumah, sangat terkejut lantaran di teras rumahnya tergeletak bayi perempuan yang seperti baru dilahirkan.
Bayi itu tergeletak dengan alas sebuah tas belanja berwarna biru. Terbungkus selimut dengan warna biru juga dan ditutup kain hitam. Di dekat bayi terdapat satu kotak susu SGM dan secarik kertas berisi tulisan tangan. Kuat dugaan surat itu ditulis oleh ibu yang membuang bayi tersebut.
”Berdasar keterangan saksi mata, bayi perempuan itu ditemukan sekitar pukul 20.30,” kata Kapolsek Sumbermanjing Wetan Iptu Heriyani Suprapto saat dikonfirmasi pada kamis (24/8/2023 ). dan saat ini bayi itu masih dalam perawatan dan observasi di Puskesmas Sumbermanjing Wetan.
Disamping bayi juga ditemukan Surat yang yang ditulis pada 21 Agustus 2023, yang berisi meminta kepada pemilik rumah agar bersedia merawat bayi yang diberi nama Aleasha Lena Agustin tersebut. Penulis surat juga mengaku tidak punya niat untuk membuang anaknya. Melainkan hanya menitipkan kepada orang yang dianggap mampu merawat.
”Saya ingin mengejar karier dulu. Setelah 5-6 tahun ke depan, doakan saya sukses ya Bu, Pak. Dan saya akan kembali,” begitu potongan kalimat yang tertulis dalam surat tersebut.
Ada juga pesan untuk si jabang bayi agar tumbuh menjadi anak yang berbakti dan salehah. Bahkan, penulis surat juga meminta pemilik rumah tidak melapor ke warga atau pengurus RT/RW setempat. Cukup dijaga dan dibesarkan selayaknya anak kandung, tulis dalam surat seperi yang di tunjukkan pada media.
”Sementara Kami masih belum mengetahui siapa pembuang bayi itu. Masih terus dilakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari para saksi,” imbuh Heriyani.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Sumbermanjing Wetan dr Dian Rahmawati menjelaskan bahwa bayi perempuan itu ditemukan dalam kondisi sehat. Pihaknya memperkirakan bayi berusia di bawah satu minggu.
Saat dibawa ke puskesmas, kondisi ari-ari bayi sudah terpotong. Namun, tapi pusar yang menempel di perut belum sepenuhnya mengering. Setelah itu, pihak puskesmas memberikan layanan standar untuk bayi baru lahir. Seperti pemberian susu formula.
Yang terpenting menjaga agar tubuh bayi tidak mengalami hipotermi (suhu rendah) dan hiperglikemi (kadar gula tinggi),” kata dia. Hal tersebut sesuai dengan standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Dian melanjutkan, kondisi fisik bayi tidak memiliki ciri-ciri tertentu. Beratnya 3,2 kg dengan panjang 50 centimeter. ”Sekarang bayinya kami rawat di dalam boks bayi,” imbuh Dian.
Terkait rencana perawatan ke depan, Dian menyebut kepala desa setempat yang bernama Arif berencana melakukan adopsi. Itu setelah dilakukan koordinasi perangkat desa bersama perwakilan dinas sosial.
”Tapi kami tetap menunggu hasil penyelidikan polisi, jika ternyata orang tua bayi tidak ditemukan dan bayi dinyatakan telantar, maka Pak Kades siap mengadopsi,” pungkasnya. (ad)