Malang, Jatim This Week – Acara penganugerahan gelar Doktor kehormatan untuk Menteri BUMN Erick Thohir dari Universitas Brawijaya, Malang diwarnai demonstrasi mahasiswa kampus tersebut. Sekitar 100 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Resah (Amarah) Universitas Brawijaya menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa tersebut.
Dimana puluhan mahasiswa itu menggelar demonstrasi di dekat gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya yang menjadi lokasi acara penganugerahan gelar pada Jumat (3/3/2023), dimana Mereka bahkan telah berkumpul sejak acara belum dimulai.
Sementara itu, dalam orasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Manajemen Strategis dari Universitas Brawijaya di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, dengan judul “Eternitas Transformasi BUMN : Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru”, Erick mengemukakan transformasi tidak dapat hanya diterapkan sekali-kali atau sekali selesai lalu dilupakan begitu saja.
Oleh karena itu, Erick menegaskan bahwa hal terpenting yang perlu dilakukan adalah eternitas transformasi atau transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan.”Sebuah negara yang berhasil adalah negara yang menyelenggarakan transformasi melalui lokomotif ekonominya, dimulai dari penyempurnaan sumber dayanya, baik manusia, alam, maupun teknologi,” jelas Erick
Kemudian, Erick mengatakan bawha BUMN memiliki dua fungsi vital bagi Indonesia, yaitu sebagai benteng ekonomi nasional sekaligus sebagai lokomotif ekonomi nasional.
Strategi transformasi BUMN Indonesia harus mampu menjadikan BUMN bukan saja pelaku bisnis berkelas dunia, tetapi juga pelaku bisnis dunia. “[BUMN] harus menjadi bagian penting dari ekspansi kepentingan nasional dalam globalisasi,” ujarnya.
Kemudian, Erick menyebut bahwa Globalisasi Ala Indonesia menjadi poin penting karena menentukan posisi Indonesia dalam kompetisi global. Globalisasi ala Indonesia itu harus menempatkan kepentingan nasional terlebih dahulu, sebelum kepentingan negara lain.
dari pengamatan jatimthisweek.com, pada kesempatan tersebut hadir juga, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Widodo, Senat Akademik Universitas Brawijaya, jajaran Direksi dan Komisaris BUMN, termasuk Sejumlah menteri yang turut hadir antara lain Menkopolhukam Prof. Dr. Mahfud MD, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh (adi)