Malang, Jatim This Week– Setelah aksi mogok massal, pada senin (7/8/2023) puluhan driver online wadul ke DPRD Kota Malang dan meminta agar diperjuangkan nasibnya, lantaran selama ini merasa penghasilannya dipotong oleh perusahaan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari Maxim, Gojek, dan Grab juga hadir.
Pertemuan dibuka dengan keluhan driver online. Salah satunya Sugiono dari komunitas Malang Online Bersatu (MOB). Di hadapan dewan dan perwakilan aplikasi, dia menuntut tarif dasar minimal Rp 4 ribu.
“Kalau dalam satu hari 100 kilometer, berarti kami bisa mendapatkan Rp 400 ribu, jadi kalau aplikator mau buat promo ya tidak apa-apa, tapi kami minta pendapatan bersih dengan tarif dasar Rp 4 ribu,” kata sugiono.
Sebagai driver, Sugiono merasa menjadi korban persaingan antar aplikator Agar makin diminati masyarakat, dimana aplikator tidak segan-segan membuat promo dan hal itu diyakini berdampak terhadap pendapatan driver.
Keluhan Sugiono dan driver lain ditanggapi perwakilan dari tiga aplikator, yakni Grab Regional Indonesia Jatim Siswantoro, Customer Service Representative Maxim Malang Arief Hidayat, dan Senior Manager of Government Relations Gojek wilayah Jatim-Bali Charli Raya.
Dalam kesempatan itu, Charly Raya mengungkap, besaran tarif sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Tarif tersebut bisa diacu oleh pemerintah provinsi (pemprov) di masing-masing daerah.
“Untuk tarif batas bawah Rp 3.800 per kilometer, sementara tarif batas atas Rp 6.500. Tujuannya mencegah kompetisi antar aplikasi agar tidak hancur-hancuran,” terang dia.
Tak hanya tarif, aplikator bersama pemerintah juga sudah membahas Biaya Operasional Kendaraan (BOK), termasuk pendapatan driver. “Sehingga ketemu lah besaran tarif tersebut,” imbuh Charly.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin menanggapi permintaan driver agar legislator membuat peraturan daerah (perda) terkait tarif ojol. Fathol mengatakan, pihaknya akan menampung usulan tersebut, supaya driver online memiliki payung hukum, tegasnya usai acara hearing (adi)