Blitar, Jatim This Week – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan intervensi terhadap rehabilitasi rumah-rumah yang terdampak. Anggaran yang digunakan untuk intervensi rehabilitasi tersebut bersumber dari sharing APBD Kabupaten Blitar dan Prorvinsi Jatim.
“Ini adalah sebuah bencana sosial. Jadi saya koordinasi dengan Ibu Bupati supaya kita bisa memberikan intervensi terhadap rehabilitasi rumah-rumah yang terdampak. Untuk bisa memberikan intervensi itu kita maka butuh payung hukum,” katanya saat meninjau lokasi ledakan bahan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Selasa (21/2/2023)
Dalam peninjauan yang dilakukan bersama Kapolda Jatim dan Pangdam/V Brawijaya didampingi Bupati Blitar ini, Gubernur Khofifah meminta pada Bupati Blitar supaya segera membuat SK tanggap darurat bencana sosial “Supaya ketika kita memberikan intervensi ada payung hukumnya, shering dari provinsi dan dari kabupaten Blitar,” sambungnya.
Meski demikian, Gubernur Khofifah tidak menyebutkan secara detail intervensi yang diberikan pada rehabilitasi rumah warga terdampak ledakan tersebut. Dia hanya menyebutkan proses rehabilitasi baru akan dilakukan setelah proses identifikasi selesai dilakukan.
“Saya rasa proses rehabilitasi dari yang terdampak bisa kita lakukan. SK Bupati sudah, SK hari ini sudah, identifikasi sudah ya bisa segera (rehabilitasi). Karena tanggap darurat kita 14 hari setelah itu tahap rekontruksi, maka setelah 14 hari,” tandasnya
Terkait dengan para korban yang masih dalam perawatan medis, Gubernur Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Blitar. Dimana, semua yang dirawat di rumah sakit di Blitar makan biaya pengobatan akan ditanggung oleh APBD Kabupaten Blitar. Sedangkan jika ada yang terpaksa harus dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang atau RS Dr Soetomo Surabaya, maka biaya pengobatan akan ditanggung sepenuhnya dari APBD Provinsi Jatim.
Di kesempatan yang sama, Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan guna pengembangan kasus ledakan tersebut. Dia juga menandaskan bahwa hasil uji forensik sudah keluar hari ini, sehingga sudah bisa dipastikan kandungan senyawa kimia yang ada bahan kimia yang digunakan dalam ledakan,” tandasnya.
Sementara terkait dengan korban meninggal, dia menandaskan tiga diantaranya sudah berhasil diidentifikasi berdasarkan dari tes DNA yang dicocokkan dengan keluarga korban. Sedangkan untuk satu korban lagi masih dalam proses untuk memastikan identitasnya.
“Korban apakah juga menjadi pelaku? di sini kita masih dalam proses pengembangan,” tandasnya.
Kapolda juga masih melakukan penyelidikan untuk pengembangan kasus tersebut siapa yang terkait dengan ledakan. “Ini juga pasti akan kita lakukan proses penegakan hukum,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga merencanakan operasi Bina Kusuma sebetulnya akan dilaksanakan dalam waktu berapa hari ke depan ini. Salah satu tujuan dari operasi tersebut adalah mengingatkan lagi pada warga masyarakat untuk dalam kegiatan perayaan Idul Fitri tidak menggunakan petasan atau mercon (don/dudung)