Malang, Jatim This Week – Pembangunna pasar Kota Batu Hampir Rampung dan hanya menyisakan sedikit pekerjaan yang masih tersisa untuk di selesaikan oleh kontraktor sebelum Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu mengusulkan parkir Pasar Induk Among Tani digarap profesional. Jika perlu skema parkir seperti mal diterapkan di sana. Selain itu, aturan perparkiran pedagang dan pembeli harus dipikirkan secara matang mulai sekarang.
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu yang sekaligus pengusaha UMKM di kota batu, Khamim Tohari mengatakan, penataan parkir di Pasar Induk Kota Batu harus melewati kajian dari dinas terkait. Baik untuk parkir kendaraan roda dua, roda empat, hingga bus.
“Dewan pun melakukan kajian. Bisa dibilang parkir seperti di mal itu terbaik,” terangnya saat dihubungi jatimthisweek pada (3/6/2023).
Khamim membeberkan, parkir pedagang dan pembeli harus ada perbedaan sistem. “Saya rasa perlu ada sticker atau kartu khusus berupa ID Card untuk pedagang yang keluar masuk pasar. Kalau pembeli kan hanya sekali,” jelasnya.
Menurutnya, parkir Pasar Induk Kota Batu harus dikelola dengan baik.
“Kalau penataannya optimal maka berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu,” kata Khamim
Dikesempatan berbeda yoehanes, owner travel agent asal Yogyakarta, mengatakan Ide pengelolaan parkir Pasar Induk Kota Batu seperti mal itu bagus,dan memang harus dipikirkan Pemkot Batu secara matang, sehingga nyaman saat dilihat terlebih jika ada group atau rombongan wisata yang masuk untuk berbelanja di sana.
” kalau parkir memang harus di tata dan memang harus ada pembeda anatara, parkir pedagang dengan pembeli dan pengunjung, sehingga elok dan sedap di pandang mata,” terangnya
Disamping itu, hal lain yang harus di perhatikan adalah penataan lokasi pedagang, jika akan di fungsikan sebagai pasar wisata seperti ” Pasar Bringharjo” yang ada di Jogjakarta, dimana display oleh-oleh khas batu dan merchandise harus menjadi porsi prioritas sebagai pasar wisata, kata yoe
“Kalau tidak ada visi penataan yang jelas ya “Mubazir” dibangun dengan biaya ratusan milyar namun hanya menjadi fungsi pasar seperti biasanya,” lanjut owner smart holiday ini.
Terakhir kalau boleh saya memberikan masukan adalah, kebersihan dan maintenance, jangan sampai nanti jika sudah diresmikan dan dipergunakan terlebih jika tamu wisatawan sudah masuk ke Pasar Batu justru akan mendapatkan pengalaman yang buruk saat datang ke sana, karena jika itu terjadi preseden buruk bagi citra Pasar Induk Kota Batu, pintanya
Dinformasikan pembangunan Pasar Induk Kota Batu terdiri dari 3 lantai, yaitu lantai 1 area basah seluas 14.990,62 meter persegi, lantai 2 area kering seluas 14.143,63 meter persegi dan lantai 3 food court, dan kantor seluas 6.032,86 meter persegi, dengan jumlah los sebanyak 934 unit dan kios 1696 unit. (adi)