Jakarta, Jatim This Week – Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono dan rombongan sudah berhasil ditemukan selamat. meski di temukan dalam kondisi selamat di kawasan hutan Muaro Emat, Kerinci, Kapolda jambi dinyatakan mengalami patah tulang di bagian tangan, dan ironisnya, evakuasi yang seharusnya dapat dilakukan kemarin, senin 920/2/2023) terpaksa dihentikan karena cuaca yang cukup ganas serta dilanjutkan kembali pagi ini, pada Selasa (21/2/2023)
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo saat di komfirmasi wartawan membenarkan jika proses evakuasi masih terkendala cuaca dan hingga pukul 15.00 WIB kemarin, proses evakuasi terpaksa dihentikan sementara karena cuaca berkabut, mendung hingga petir.
Lebih lanjut Dedi mengatakan jika Tim SAR memiliki batas waktu sampai pukul 20.00 WIB, jika cuaca mendukung evakuasi dilakukan sebelum batas waktu yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk dilakukan operasi SAR.
“Batas waktu yang kami dapatkan dari Tim SAR yang ada di Merangin atau Kerinci sampai jam 20.00, karena BMKG bisa memberikan toleransi waktu segitu. Ini untuk menjaga keselamatan kru heli SAR dan yang dibawa,” ungkap Dedi.
Adapun proses evakuasi korban helikopter jatuh tersebut akan dilanjutkan pagi ini. Sebanyak tujuh helikopter telah disiapkan untuk operasi penyelamatan. Rencananya pagi ini, evakuasi akan dimulai pada pukul 06.00 WIB. Helikopter yang diperbantukan untuk mengevakuasi korban diparkir di posko Crisis Center di Merangin.
Jatuhnya helikopter rombongan Kapolda Jambi di hutan Muaro Emat membuat aktivitas tim evakuasi bertambah sulit. Selain terkendala cuaca, tim evakuasi juga terkendala dengan kondisi medan hutan serta habitat hutan itu sendiri, apalagi rombongan Kapolda terpaksa bermalam di tengah hutan dan baru dapat dievakuasi pagi ini, Selasa (21/2/2023), untuk itu, anggota Brimob yang menjadi bagian dari tim evakuasi akan melindungi rombongan Kapolda Jambi dari ancaman hewan buas.
“Hewan buas kita antisipasi, anggota Brimob di sana memiliki peralatan untuk melindungi korban yang saat ini menjadi fokus evakuasi,” kata Dedi.
Dedi mengatakan evakuasi terhadap Kapolda Jambi dan rombongan tetap diupayakan melalui jalur udara karena dinilai lebih efektif daripada evakuasi jalur darat.
“Kalau tim darat cukup berat dan cukup lama waktunya, risikonya juga cukup tinggi, tidak bawa beban saja butuh waktu 12 jam (jalani kaki), apalagi membawa beban, orang lagi sakit ditandu bisa lebih 12 jam, bisa di atas 20 jam, yang efektif adalah evakuasi lewat jalur udara,” pungkas Dedi (jer/yoe/adi)