Malang, Jatim This Week – Ketua DPW Naqobah Ansab Auliya Tis’Ah (NAAT) KH Raden berdarah Madura berikan Tausyiah pemahaman dan pengertian tentang istilah Ngumpule Balung Pisah yang bermakna sebagai Pencatat Himpunan Anak Cucu Wali Songo yang tarpisah.
Sebagai pewaris atau peniti leluhur wali songo, dirasa sangat penting dalam meningkatkan sinergi kebersamaan dalam persaudaraan mencari jejak-jejak pewaris titisan para wali songo yang sekian tahun lamanya.
“Putusnya ikatan tali silaturahmi umat muslim Indonesia dalam menggapai tali persaudaraan yang hampir pupus terpisah belah berserakan” ucap Raden
Sementara itu, Zaenal Ali wakil ketua NAAT Malang Raya mengungkapkan bahwa kami para pewaris sejarah dari para leluhur wali Songo memiliki kewajiban bersama untuk menyerukan, menyuarakan berbagi informasi berkenaan dengan lawatan kunjungan kami di berbagai wilayah atau daerah di Indonesia.
“Dengan silaturahmi dan bertausyiah dalam tujuan mencari serta mengumpulkan dan mengenalkan diri kepada sesepuh sesepuh kita yaitu para kiyai kiyai dan tokoh-tokoh agama dan ulama serta para santri yang tersebar di Indonesia” ungkapnya
Ungkapan yang sama diberikan pendiri sekaligus Pengasuh ponpes AL FALAH KH Samsul, kepada wartawan Jatim This Week Minggu (5/03/2023) di Masjid AL FALAH Desa Sumber Bening Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
Haji Samsul saat menerima rombongan KH Raden asal Madura, salah satu pimpinan Ketua Pusat DPW NAAT Malang Raya mengatakan perlunya pendekatan pendekatan melalui silahturahmi kepada sesepuh Kiyai-kiyai dan para santri Indonesia .
“Untuk tetap bersatu dalam menggalang serta memperkuat tali ikatan persaudaraan kita sesama Umat muslim indonesia, mengingat kita semua ciptaan mahkluk ALLAH SWT” ucapnya
“Mari kita jadikan diri kita masing-masing lebih berharga di Mata ALLAH SANG MAHA QOLIQ dengan penuh rasa syukur bahwa Allah masih limpahkan rohmat hidayahnya kepada kita semua.sehingga kita semua masih bisa bernafas dan’diberikan kesehatan jasmani. Amin” pungkasnya (Djul/dudung)