Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Kunjungi Lokasi Banjir, Berikut Arahan Ibu Gubernur Jatim

Bondowoso, Jatim This Week – Gerak cepat dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pasca terjadinya banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso pada Minggu (12/2/2023) malam, dimana hari ini Senin (13/2/2023), Gubernur Khofifah bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Toni Hermanto turun langsung ke wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Saat berada dilokasi, Khofifah memastikan seluruh proses tanggap darurat bencana dapat tertangani dengan baik. Utamanya menyangkut logistik dan kesehatan serta relokasi, dan meminta agar proses pengungsian dapat berjalan aman dan tertata. Jangan sampai masyarakat yang mengungsi tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.
“Prosedur penanganan harus kita pastikan sesuai dengan standar keamanan ketika ada bencana. Proses pengungsian harus tertata, selanjutnya butuh percepatan relokasi masa rekonstruksi nanti,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga memastikan agar pasokan logistik memadai bagi warga terdampak. Dinas Sosial Pemprov Jatim beserta BPBD Jatim dipastikan Khofifah telah turun dan bekerja sama dengan Dinsos dan BPBD Kabupaten Bondowoso, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca Juga
Pedagang Tolak Pembongkaran Pasar Besar Malang, HIPPAMA : Silahkan Diperbaiki Jangan Dibongkar
“Pastikan logistik untuk warga terdampak sudah terlayani dengan baik. Ada dapur umum yang sudah disiapkan oleh Dinsos Jatim dan BPBD Jatim juga dari kabupaten. Pelayanan kesehatan juga penting, saya datang kesini bersama dinas kesehatan, tim logistik dari polda dan kodam juga bersama-sama hadir,” tegasnya.
Dalam kunjungannya Khofifah pun mendorong agar penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) bisa disegerakan dan dimaksimalkan, utamanya untuk relokasi. Karena salah satu alokasi utama ada pada bencana tak terduga seperti yang terjadi di Kabupaten Bondowoso ini.
“Saya minta bisa disegerakan relokasi menggunakan anggaran BTT untuk bencana alam seperti ini. Tolong Pak Wakil Bupati dan Pak Bupati berkoordinasi dengan BPBD Provinsi yang hadir di sini supaya proses pengelolaan dana bisa disegerakan baik BTT bersumber dari kabupaten maupun provinsi ,” lanjutnya.
Dalam kunjungannya kali ini , tak lupa dirinya mengimbau semua kabupaten di Jatim yang lokasinya rentan terdampak bencana untuk siaga menyiapkan berbagai langkah mitigasi disamping masyarakat dapat bergotong-royong melakukan upaya pencegahan banjir dengan menanam varietas tanaman yang menguatkan tanah.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menyatakan kesiapannya untuk senantiasa turun tangan dalam penanganan bencana ini. Ia pun mengimbau masyarakat untuk selalu bahu membahu dalam membantu prosesnya.
“Kami dari TNI dan POLRI sangat siap membantu menangani bencana ini, apalagi akibat lumpur yang turun dari atas. Saya harap masyarakat juga kompak dalam penanganan ini. Kami mewakili pemerintah memastikan bahwa bantuan untuk diberikan pada masyarakat sudah kami siapkan,” tegasnya pada wartawan media ini usai memastikan bahwa kondisi aman terkendali.
Baca Juga
Masa Jabatan Kades di 18 Desa Berakhir Tahun ini, Ketua DPRD Bondowoso Angkat Bicara
Ditemukan Takbernyawa di Belakang SDN Ampelgading Malang, Penyidikan Terhadap Sukarni Dihentikan
Sementara itu Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto di sela-sela kunjungannya bersam gubernur mengucapkan syukur atas respon cepat dan sigap masyarakat dalam merespon bencana banjir bandang ini sehingga kerusakan lebih lanjut dapat dimininalisir.
“syukur alhamdulillah masyarakat melakukan respon cepat dan sigap, sehingga semua kerusakan bisa diminimalisir,” pungkasmya
Berdasarkan laporan dari BPBD Jawa Timur, Kecamatan Ijen diguyur hujan sejak Minggu (12/2) pukul 09.00 WIB. Curah hujan semakin tinggi pada pukul 15.00 WIB. Kemudian pada pukul 18.25 WIB terjadilah banjir bandang yang disertai material ranting kayu dan pasir tersebut melanda dua desa di Kecamatan Ijen yakni Desa Kalisat dan Desa Sempol. Di Desa Kalisat terdapat 79 KK / rumah yang terdampak. Mereka berada di Dusun Sumberayu 23 KK, Dusun Kampung Baru 54 KK, dan Dusun Taman Kembar 2 KK, sehingga membuat 2 bangunan sekolah, 1 kamar mandi umum, dan satu musala tertimbun material lumpur sisa banjir bandar. Sedangkan di Desa Sempol terdapat 16 KK / rumah yang terdampak. Korban terdampak berada di Dusun Sempol II sebanyak 10 KK dan sisanya berada di Dusun Pesanggrahan.
Tak hanya itu, banjir bandang juga membuat 2 bangunan sekolah dan 1 gedung KUA di Desa Sempol rusak, sementara guna menjawab kebutuhan warga yang mengungsi, BPBD Jatim dan Tagana Bondowoso telah mendirikan dapur umum di Masjid At Taqwa. Dapur umum ini bisa menyediakan lebih dari 800 porsi makanan sekali masak. Dan akan disiagakan hingga tujuh hari ke depan (fadli)