Jakarta, Jatim This Week – Menteri Keuangan Sri Mulyani, angkat bicara atas viralnya alah satu aktivitas anak buahnya, Direktur Jendral Pajak Suryo Utomo yang tertangkap karena Suryo Utomo tertangkap kamera sedang mengendarai motor gede atau moge bersama komunitas yang berisi beberapa pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan sosok Dirjen Pajak, dalam video tersebut nampak Suryo Utomo mengendarai motor gede (moge) bersama dengan pejabat Ditjen Pajak lainnya, postingan itu dipublikasikan oleh kanal YouTube Belasting Rijder pada 3 tahun lalu dan mendadak heboh setelah Suryo Utomo menyampaikan sikap prihatin atas kasus penganiayaan yang melibatkan anak GP Ansor dan salah satu anak dari pejabat DJP melalui media sosial resmi Direktorat Jendeal Pajak (DJP) RI, @DitjenPajakRI, pada Kamis, (23/2/2023)
Suryo Utomo mewakili Ditjen Pajak RI mendukung proses hukum yang sedang berlangsung, dalam video tersebut, Suryo Utomo juga menyorot perihal gaya hidup mewah yang dilakukan oleh pejabat DJP dan keluarganya yang dapat berdampak pada citra masyarakat terhadap DJP sebagai salah satu penyelenggara negara, namun sat beredar beredarnya video aktivitas Suryo Utomo dan penjabat DJP lain dalam komunitas moge pun justru menimbulkan polemik baru serta menggambarkan inkonsistensi dari pernyataannya.
Buntut dari hal tersebut, melalui akun instagram pribadinya @smindrawati pada minggu (26/2/2023), Sri Mulyani mengungkapkan sikapnya atas kelakuan Suryo Utomo.
“Beberapa hari ini beredar di berbagai media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai motor gede (moge) bersama klub BlastingRijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik mtor besar,” ungkap Sri Mulyani.
Buntut peristiwa itu, Sri Mulyani meminta, Suryo Utomo segera mengumumkan kepada masyarakat mengenai jumlah harta kekayaan dan sumbernya.
“Jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah harta kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN,” kata Sri Mulyani.
Selanjutnya, Sri Mulyani juga meminta agar klub moge motor BlanstingRijder DJP dibubarkan karena menimbulkan persepsi negatif dan kecurigaan masyarakat mengenai kehidupan pejabat dan para pegawai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.
“Mengendarai dan memamerkan moge bagi pejabat/pegawai pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik dan ini mencederai kepercayaan masyarakat,” pungkasnya