Jakarta, Jatim This Week– Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas memaparkan hasil survei mereka yang menyebutkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat ini menyalip elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka menilai naiknya elektabilitas Prabowo dan penurunan elektabilitas Ganjar disebabkan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya,” bunyi keterangan Litbang Kompas yang Rabu, (24/5/2023).
Dalam survei Litbang Kompas yang digelar pada pada 29 April-10 Mei 2023, Prabowo disebut unggul dengan elektabilitas 24,5 persen, atas Ganjar yang memiliki elektabilitas 22,8 persen, Satu bakal calon presiden lainnya, Anies Baswedan disebut hanya memiliki elektabilitas 13,6 persen.
Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster merupakan dua kepala daerah yang melakukan penolakan terhadap Timnas Israel U-20 untuk bertanding di Piala Dunia U-20, Mereka melakukan penolakan sebagai bagian dari sikap politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Keduanya merupakan kader dari partai berlambang banteng tersebut.
Elektabilitas Prabowo ini meningkat hingga 6,4 persen dibanding survei Januari 2023 yang berada di angka 18,1 persen. Sementara Ganjar mengalami penurunan elektabilitas sebesar 2,5 persen dari 25,3 persen pada Januari 2023. Lalu untuk perolehan suara Anies nyaris tak berubah dari hasil survei sebelumnya sebesar 13,1 persen atau hanya naik 0,5 persen.
Meningkatnya elektabilitas Prabowo hingga bisa menyalib Ganjar ini merupakan yang pertama kalinya. Pada survei Oktober 2022, elektabilitas Prabowo masih di bawah Ganjar.
Masih menurut survei tersebut, jumlah pemilih Ganjar yang tetap bertahan usai kasus penolakan Timnas Israel hingga batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 hanya di angka 63 persen. Sementara sebanyak 12,5 persen suara pindah ke Prabowo dan sisanya ke calon lain atau abstain.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan dengan wawancara secara tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Responden terpilih merupakan masyarakat yang memiliki hak suara di 38 provinsi Indonesia. Survei ini memiliki margin of error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen (ly/adi)