Mengenal Sosok Mbah Sunari, Kolektor Land Rover dari Blitar
Blitar, Jatim This Week – Mbah Sunari (60) merupakan pengusaha ayam petelur di dusun Subontoro, kebonduren rt01/15 kec ponggok kab Blitar ini di usianya yang tak lagi muda ternyata memiliki hobi yang mungkin bagi sebagian orang nyeleneh dan unik sebagai kolektor mobil Land Rover atau bagi pecinta mobil lazim disebut “landy”, yang hingga saat ini dirinya sudah mempunyai 10 koleksi Land Rover berbagai type, dari yg biasa dibilang trendi sampai dengan limited edision.
Mbah Sunari menjelaskan awal ketertarikan pada mobil jenis Land Rover terinspirasi dari ucapan Bung Karno yang berbunyi “Kelak ekonomi di negeri ini mapan,akan banyak kolektor. automobil.Hanya saja belum dapat dikatakan kolektor berkelas jika digaransinya belum ada Land Rover”
“Hal itu yang kemudian memotivasi saya untuk mengkoleksi mobil terutama jenis mobil Land Rover,” terangnya santai.
Defender Series 2 Puma menjadi Landy pertamanya. Itu dibeli pada awal 90-an setelah lama menabung. Kala itu harganya sekitar Rp 6 juta. Boleh dikatakan, itu bukan harga yang mahal untuk ukuran mobil.
Sunari ingat betul, saat itu Land Rover tidak begitu diminati. Selain karena boros, belum banyak ahli yang mampu memperbaiki kendaraan tersebut. Bahkan, di daerah Gandusari, dia pernah melihat chasis mobil ini hanya ditumpuk. Sebagian komponennya telah dijual kiloan ke tukang loak. “Sebelum tahun 2000, Land Rover itu tidak ada yang mau beli. Mobilnya boros, onderdilnya belum ada,” katanya.
Namun, kondisi ini berubah setelah tahun 2000. Pada dekade pertama milenial, pasar mobil lawas ini berubah total. Sebab, onderdilnya sudah diproduksi ulang. Komunitas-kompunitas kendaraan lawas bermunculan sehingga mobil tersebut menjadi buruan.
Seiring permintaan pasar, harganya pun merambat naik. Selain onderdil yang lengkap, bengkel-bengkel modifikasi otomotif semakin menjamur. Akibatnya, mobil lawas ini bisa disulap menjadi kendaraan yang tidak hanya garang, tetapi juga keren saat mengaspal di jalanan. “ Dulu gak laku, sekarang kalau Defender Series 2 Puma ini saya lepas dengan harga Rp 250 juta pasti banyak yang minat,” ungkap Sunari.
Soal perawatan kendaraan, Sunari tidak begitu khawatir. Selain banyak ahli otomotif yang bisa memberikan servis untuk kendaraan lawas tersebut, menurutnya, kendaraan tersebut tetap akan enak digunakan selama tidak dianggurkan.
Kini ada belasan Landy di garasi rumahnya. Mulai dari produksi 61, hingga yang cukup anyar keluaran tahun 2014 silam. Hargnya juga tidak main-main. Tidak hanya ratusan juta, beberapa koleksinya kini dibanderol hingga lebih dari Rp 1,5 milar.
Kendati banyak yang canggih. Sunari lebih demen menunggangi Defender Series 2 Puma miliknya. Bukan hanya karena itu kendaraan pertamanya, melainkan juga ada nostalgia saat mengendari motor lawas tersebut. “Suspensinya memang masih pakai pelat, tapi rasanya tetap nyaman,” katanya (don/adi)