Jakarta, Jatim This Week – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) mengeluarkan sejumlah aturan tentang penyelenggaraan usaha pariwisata selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
Dalam Surat Edaran No. e-0009/SE/2023 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Pada Bulan Suci Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 yang dikeluarkan pada Selsa (21/3/2023 ) tersebut telah diatur mengenai penyelenggaraan dan jam operasional beberapa jenis usaha pariwisata untuk menghormati pelaksanaan bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Jenis usaha tertentu, seperti kelab malam, diskotek, mandi uap, rumah pijat, arena permainan ketangkasan manual, mekanik dan/atau elektronik untuk orang dewasa, serta bar/rumah minum wajib tutup pada satu hari sebelum bulan suci Ramadhan sampai dengan satu hari setelah hari kedua Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Andhika dalam keterangannya, pada Rabu (22 /3/2023).
Pemandu lagu di salah satu Karaoke di Jakarta Timur saat beroprasi sebelum keluar larangan dari Pemprov DKI Jakarta (sumber : Jer)
Sedangkan untuk usaha pariwisata lainnya diperbolehkan tetap buka, namun dengan sejumlah penyesuaian. Misalnya, untuk waktu operasional usaha pariwisata tersebut adalah maksimal pukul 24.00 WIB. Proses pembayaran (close bill) harus dilakukan satu jam sebelum waktu tutup penyelenggaraan usaha, sehingga pada pukul 24.00 seluruh operasional sudah berhenti.
Hal ini dilakukan untuk menghormati bulan suci Ramadhan dan masih memperhatikan masa transisi menuju endemi sesuai Imendagri No. 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 Pada Masa Transisi Menuju Endemi.
Andhika juga menjelaskan bahwa, usaha pariwisata tersebut di atas juga harus tutup pada satu hari sebelum bulan suci Ramadan, hari pertama bulan suci Ramadhan, malam Nuzulul Qur’an, satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri/Malam Takbiran, serta hari pertama dan hari kedua perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Ia juga meminta agar para penyelenggara usaha pariwisata turut menjaga suasana yang kondusif pada bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri, tidak hanya mengatur jam operasional, dalam Surat Edaran ini juga tertuang ketentuan penyelenggaraan usaha pariwisata (jer/adi)