Malang, Jatim This Week – Muncul wacana akan ada transportasi publik yang menghubungkan Kota Batu dan Mojokerto, dan untuk menseriusi hal ini beberapa pihak terkait sudah turun ke lapangan untuk melakukan survei pendahuluan.
Kabid Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu Chilman Suaidi, saat di hubungi mengatkan jika Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur bersama Dishub Batu, dishub Mojokerto, Dinas Kehutanan dan beberapa pihak terkait sudah melakukan survei ke jalur tersebut.
“Perlu ditegaskan bahwa masih survei pendahuluan, masih tahap awal,” katanya. Bila jadi, ke depan pasti akan dilakukan survei lanjutan dan pastinya melibatkan konsultan.
Menurutnya, dari pandangan awal, adanya transportasi publik yang menghubungkan kedua sangat positif. Di mana, ke dua wilayah itu memiliki karakteristik yang hampir mirip. Di sepanjang jalur itu juga menyuguhkan banyak spot dan destinasi wisata yang sangat menarik dan jalur yang ekstrem. Sehingga sangat berpotensi menarik wisatawan.
Yang kedua, tentunya sebagai penyedia kebutuhan masyarakat terkait transportasi publik yang nyaman dan aman. Sehingga pemerintah harus hadir untuk memberikan pelayanan terbaik tersebut.
Dikatakannya, dari diskusi awal itu dipilih kendaraan yang berkapasitas penumpangnya 16 orang. Sebab, ada beberapa titik yang tidak memungkinkan dilalui kendaraan bus. “Sebenarnya untuk bagian yang masuk Kota Batu terpantau cukup aman,” katanya.
Lintasan trayek direncanakan berawal dari Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan berakhir di Terminal Kota Batu. Panjang Trayek diperkirakan sekitar 57 km. Dengan estimasi waktu tempuh sekitar 2 jam lebih 20 menit. Jam operasional dibatasi sampai pukul 15.00.
“Namun, kalau untuk tarif belum dibahas,” katanya.
Jika rencana tersebut jadi, juga direncanakan ada tiga rest area di sepanjang jalan itu. Yakni, Bundaran Pacet, Rest Area Sendi dan pemandian Cangar. Menurut Chilman, karena kondisi geometri jalan yang terjal, kesiapan kendaraan dan SDM yang terlibat harus benar-benar diperhatikan.
“Karena yang terpenting tetap keselamatan penumpang,” ujarnya. (ad)