Malang, Jatim This Week – Dalam orasi politik pada Rabo (27/9/2023) di Universitas Muhammadiyah Malang Prabowo membahas kebijakan Presiden Jokowi, dan salah satu yang dijanjikan Prabowo Subianto dalam pidatonya itu adalah meningkatkan taraf hidup warga Indonesia.
Dalam orasinya, Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu membahas kekayaan Indonesia di bidang tambang, kelautan dan perkebunan.
Seperti di bidang tambang, ada nikel, bauksit, tembaga, timah dan gas alam. Lalu di bidang perkebunan ada sawit, kelapa dan karet.
Menurut data yang disajikan Prabowo, saat ini Indonesia menjadi salah satu produsen nikel terbesar di dunia, dimana sejak tahun 2022 lalu, Presiden Jokowi sudah melarang nikel diekspor sebagai bahan baku dan harus diolah di Indonesia
Menurut Prabowo, bila nikel diolah atau diproduksi sendiri di Indonesia nilainya bisa naik mencapai 67 kali, dan dari data yang dijabarkan Prabowo, di tahun 2021 penghasilan Indonesia dari nikel kurang lebih Rp 15 triliun atau 1 miliar dollar dan pada tahun 2022 penghasilan Indonesia dari nikel naik 20 kali lipat atau mendekati Rp 400 triliun.
“Bayangkan hanya dengan kebijakan, begitu Pak Jokowi menerapkan kebijakan itu, negara asing berang” kata Prabowo
Memang ada negara asing mengancam akan boikot barang-barang kita, Eropa sudah boikot kelapa sawit kita, imbuhnya
“Sekarang mereka mau ngancam teh kita, kopi kita, cokelat kita, saya dan pemerintah Indonesia sikapnya tegas” ujarnya.
Prabowo menjelaskan jika Presiden Joko Widodo mengatakan kepada saya, ” Menhan kalau kita tidak hilirisasi tidak mungkin negara kita jadi negara makmur, itu yang beliau katakan kepada saya” cerita Prabowo.
Jadi kalau kita tidak memaksa barang-barang itu diolah di Indonesia, kita tidak mungkin jadi negara makmur, dan Prabowo juga menegaskan sikapnya sebagai bacapres akan meneruskan kebijakan Jokowi tersebut.
“Itu tekat kita, karena itu saya mendukung kebijakan-kebijakan itu dan saya akan meneruskan kebijakan-kebijakan itu saudara” pungkasnya.
Sementara itu perlu diketahui kedatangan calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju ke UMM dalam rangka menghadiri Stadium general dan penandatanganan MOU antara Kemenhan dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (ad)