Malang, Jatim This Week – Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose bersama Direktur Utama DEFEND ID, Bobby Rasyidin beserta jajaran direksi DEFEND ID menyambut hangat kunjungan Presiden ke Fasilitas Produksi Munisi PT Pindad yang berlokasi di Turen, Kabupaten Malang Jawa Timur, Senin (24/07/2023).
Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Abraham Mose menyebutkan bahwa, kunjungan Presiden ke PT Pindad merupakan tindak lanjut rapat antara Presiden RI dengan Menteri Pertahanan dan Menteri BUMN pada Minggu, 16 Juli 2023 di Istana Bogor.
“PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri memiliki fasilitas produksi di Bandung untuk produk senjata dan kendaraan khusus. Untuk produk munisi berbagai jenis, PT Pindad memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Turen Kabupaten Malang dengan peran sangat vital dalam memenuhi kebutuhan amunisi TNI & Polri.”ujar Abraham Mose
PT Pindad di Turen Kabupaten Malang sendiri menempati lahan seluas 164 hektar, fasilitas produksi munisi PT Pindad terdiri dari Area Produksi Munisi Kaliber Kecil, Area Produksi Munisi Khusus (Pyrotechnics), Area Produksi Detonator, Area Produksi Munisi Kaliber Besar & Roket hingga Lapangan Balistik 200 m & 1.000 m.
“Dari segi produk, PT Pindad menghasilkan berbagai jenis dan kategori produk munisi dimulai dari munisi kaliber kecil yaitu kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12,7 mm, kaliber .38 inch hingga munisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm dan kaliber 12,7 mm.”jelas Dirut PT Pindad tersebut.
Selanjutnya, PT Pindad juga memproduksi munisi kaliber sedang dengan kaliber 20 mm dan kaliber 40 mm. Lalu untuk munisi kaliber besar, bom udara & roket, PT Pindad menghasilkan produk amunisi artileri medan Kaliber 105 mm, bom tajam MK-81 dan roket artileri medan kaliber 122 mm.
“Kita juga menghasilkan berbagai varian granat tangan termasuk granat asap & granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm.”tambahnya
Sebagai industri pertahanan berteknologi tinggi, PT Pindad mendapatkan nilai 9 pada TRL (Technology Readiness Level – kesiapan teknologi) dan nilai 10 pada MRL (Manufacturing Readiness Level – kesiapan manufaktur) oleh Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi (BPPT), jelasnmya
“Kami juga telah memiliki nilai TKDN rata-rata diatas 50%, terutama pada produk munisi kaliber kecil. Secara ekosistem industri, PT Pindad mampu melakukan proses produksi munisi seluruhnya dan didukung oleh minimal 17 BUMS dengan 1.556 karyawan hingga menghasilkan multiplier economy di dalam negeri.”pungkasnya
Menurutnya, kunjungan Presiden merupakan bentuk atensi dan apresiasi secara khusus terhadap PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri serta dukungan atas pemenuhan kebutuhan pertahanan nasional.
Sementara itu, Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri dan mampu bersaing dengan industri pertahanan global. Salah satu dukungan pemerintah terhadap PT Pindad adalah PMN tahun 2015 yang secara khusus meningkatkan kapasitas dan fasilitas produksi munisi.
“Setelah kita beri PMN sebesar Rp 700 miliar produksinya meningkat jadi 415 juta peluru. Hampir dua kali lipat karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan,” ungkap Presiden.
Pada sela-sela kunjungan, Presiden RI mencoba mengendarai langsung produk kendaraan operasional PT Pindad, Maung 4×4. Sebagai bukti kepercayaan dan apresiasi atas produk dalam negeri, Presiden RI akan menggunakan Maung 4×4 sebagai kendaraan operasional, nampak mendampingi presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (aril/adi)