Malang, Jatim This Week – Minimnya lahan pertanian di Kota Malang saat ini bisa diatasi melalui inovasi baru. yang dimungkinkan bisa dimiliki oleh petani milenial, mengingat saat ini Kota Malang mengalami krisis petani milenial.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mengungkap rendahnya minat milenial menjadi petani, dimana dari sekitar 8.000 petani, hanya 53 orang yang berasal dari kelompok milenial.
”Tak sampai satu persen golongan muda yang memilih menjadi petani,” ujar Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan pada selsa (6/6/2023).
Husnan mengatakan, persepsi masyarakat bahwa mata pencaharian sebagai petani cenderung punya risiko tinggi memicu rendahnya jumlah petani.
”Ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya melanjutkan pekerjaan sebagai tani. Ada juga yang anaknya tidak mau bertani seperti orang tua karena dengan pertimbangan risiko cukup tinggi dan tidak menentu,” kata Husnan.
Dengan kondisi itu, dispangtan berusaha memberikan pendampingan ke masyarakat, sedangkan bagi masyarakat yang sudah bertani, diberi bantuan alat pertanian, termasuk kemudahan menyewa lahan milik Pemkot Malang untuk bertani.
Dalam penyewaan lahan milik pemkot, Husnan mengatakan, pihaknya memberikan kesempatan bagi semua warga, baik perorangan maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
”Tidak ada syarat khusus. Semua kami beri kesempatan untuk menyewa lahan, terutama petani milenial,” Jelasnya. (adi)