Malang, Jatim This Week – Pemkab Malang Bersama Bakesbangpol dan Bawaslu Kabupaten Malang melaksanakan sosialisasi pendidikan politik di SMA Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang pada Selasa (13/06/2023).
Dalam mengurangi angka Golput pada pemilu 2024, Pemkab Malang melakukan upaya sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Malang.
Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh Bakesbangpol yang bekerjasama dengan SMA Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang.
“Dalam rangka kurikulum merdeka belajar, salah satu targetnya adalah bagaimana nanti persiapan pemilu 2024 ini khususnya bagi pemilih pemula,karena saat ini anak-anak yang duduk dikelas sebelas rata-rata pada tahun 2024 bulan Februari sudah mempunyai hak pilih” terang Darmadi.
Menurutnya pemilih pemula itu sangatlah penting agar nanti setiap pemilu menjadi lebih berkualitas dan menekan angka golput pada setiap pemilu yang ada.
“Pemilih pemula saat ini memang kisarannya di angka 15 sampai 20 persen yang ada di Kabupaten Malang, jadi kita masih melihat nanti dari pemutahiran data kemarin pemilih angkatan milenial yang paling tinggi salah satunya pemilih pemula”,tandas Ketua DPRD Kabupaten Malang tersebut.
Harapan ke depan, instansi yang ada baik itu penyelenggara pemilu baik itu KPU dan Bawaslu, pentingnya pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak ada lagi golput.
“Untuk persyaratan menjadi pemilih bukan hanya KTP saja, tapi berbasis NIK yang sudah terdaftar dan sudah berusia tujuh belas tahun”,terang Darmadi.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lawang, Abdul Tedi juga menyampaikan terkait dengan sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula.
“Kalau dilihat umur, yang ikut kelas sebelas saja. Sementara kelas dua belas sudah lulus, sesuai dengan aturan tahun depan berusia tujuh belas tahun”,ucap Tedi
Tedi berharap dengan sosialisasi, hak untuk memilihnya nanti tidak terabaikan karena pemilih pemula kalau tidak banyak sosialisasi sangat disayangkan.
“Bahwa hak-hak warga negara kalau sudah berusia 17 tahun punya hak untuk memilih sesuai hati nurani dan point edukasinya itu yang terpenting, “pungkasnya (aril/adi)