Jember, Jatim This Week – Polres Jember terus mendalami kasus pembacokan yang mengakibatkan korban tewas, yang terjadi pada Rabu (22/2/2023) pagi. saat ini selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi juga mengumpulkan beberapa barang bukti. Di antaranya ceceran darah korban, serta rekaman kamera CCTV milik warga.
Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Wiratama pada wartawan media ini mengatakan, saat ini pihaknya masih mengejar pelaku pembacokan, dihimpun dari keterangan warga, seusai menebas korban bertubi-tubi, pelaku kabur ke arah timur.
Sedangkan di lokasi, Tim Inafis Polres Jember telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP termasuk memeriksa dan membawa barang bukti berupa ceceran darah korban yang ada di jalan dan di tembok depan rumah kosong. Aparat memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi kejadian.
Untuk memburu pelaku, Hadiyan mengaku telah berkoordinasi dengan anggota polsek dan resmob, termasuk melihat rekaman kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.
“Namun setelah dicek, CCTV milik warga tersebut tidak mengarah ke jalan tempat lokasi pembacokan,” ungkap Hadiyan.
Pembacokan ini sempat menggegerkan warga setempat, mengingat TKP (tempat kejadian perkara) berada di pinggir jalan raya, persis depan Kantor Desa Pringgowirawan, Kecamatan Sumberbaru, Jember.
Korban yang didentifikasi bernama Sunarto, warga Dusun Tampingan, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru itu, tergeletak bersimbah darah dengan luka cukup parah di bagian kepala dan leher belakang, yang awalnya warga mengira kalau Sunarto merupakan korban kecelakaan lalu lintas mengingat tak jauh dari tubuh korban, terdapat sepeda motor Honda CBR yang berada tak jauh dari korban tergeletak.
Pengguna jalan dan warga sekitar yang datang, semula juga berencana akan menolong, namun, setelah didekati, ternyata korban mengalami luka bacok di bagian kepala, sehingga warga mengurungkan niat tersebut dan melaporkan peristiwa ini ke polsek terdekat.
“Korban dibacok depan rumah kosong, persis depan Balai Desa Pringgowirawan. Padahal jalan yang menghubungkan Jember – Lumajang itu padat kendaraan. Baik roda empat maupun roda dua,” jelas Firman, petugas keamanan SDN Pringgowirawan 01.
Firman mengaku tidak tahu persis bagaimana kronologi pembacokan itu, karena dia juga tidak melihat pelaku ketika mengayunkan senjata tajam kepada korbannya, dirinya baru tahu jika ada aksi kriminalitas setelah sejumlah warga ramai-ramai mendekat korban yang sudah terkapar.
“Saat itu saya masih sibuk mengatur orang tua siswa yang keluar masuk ke SD. Di samping kantor balai desa tersebut,” pungkasnya (inot/adi)