Komisi B Ungkap Anomali pada Proyek WTP : Tugu Tirta Berpotensi Merugi

Malang, Jatimthisweek.com – Anomali proyek water treatment plant (WTP) kembali terungkap dan justru berpotensi merugikan Perumdam Tugu Tirta.
Menyikapi hal itu, Komisi B DPRD Kota Malang merekomendasikan agar perjanjian kerjasama antara Perumdam Tugu Tirta dengan Perusahan Umum Jasa Tirta I dapat diperbarui.
Rekomendasi pembaruan perjanjian kerjasama itu muncul setelah Komisi B mengetahui adanya potensi kerugian dalam beberapa tahun ke depan setelah proyek water treatment plant dioperasikan.
Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji saat ditanya wartawan menjelaskan pihaknya telah mendengar langsung penjelasan potensi kerugian tersebut dari Perumdam Tugu Tirta.
Bayu mengatakan, tanpa operasional WTP, Perumdam Tugu Tirta bisa mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp 50 miliar per tahun.
Namun ketika WTP dioperasikan, keuntungan yang didapat justru turun dalam beberapa tahun ke depan
Bahkan perhitungannya bisa mencapai Rp 1 miliar saja dalam setahun.
Sebuah anomali karena harusnya untung yang didapat meningkat.
“Karena ketika WTP dioperasikan, harus bayar ke PJT I. Apapun yang diproduksi PJT I harus dibayar. Dalam klausul kerjasama saat ini berbunyi seperti itu,” ujar Bayu, Jumat (3/1/2025).
Lebih lanjut Bayu mengungkapkan, sudah ada upaya bertemu dengan PJT I, hanya saja terkendala waktu dan situasi sehingga pembicaraan langsung belum bisa dilakukan.
“Semua pihak harus duduk bersama. Perumda Tugu Tirta, Pemkot Malang, dan PJT I harus duduk bersama,” katanya.
Menurutnya perjanjian yang disepakati seharusnya menguntungkan semua pihak.
Pasalnya, keberadaan Perumda Tugu Tita cukup penting, tidak sekadar memenuhi kebutuhan air, juga sebagai bentuk pelayanan publik.
“Ya artinya, WTP ini kebutuhan masa depan. PKS ini juga perlu dievaluasi karena informasi yang kami dapatkan dari PDAM memang ada hal tidak menguntungkan ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Perumda Tugu Tirta dan PJT I belum bisa dimintai keterangan mengenai hal ini.
Sebelumnya PJT I membangun WTP tahap awal dengan produksi 200 liter per detik, targetnya 1.500 liter per detik.
Pada MoU ini yang ditandatangi, kenaikan kapastias juga akan dibarengi dengan kenaikan tarif yang harus dibayarkan Perumda Tugu Tirta ke PJT I. (Y/ad)